KPK mengaku telah mengantongi sejumlah bukti kuat terkait dugaan aliran uang suap PLTU Riau-1 ke Partai Golkar. Salah satu bukti adalah pengembalian uang senilai Rp700 juta oleh elite Partai Golkar.
Pengembalian uang senilai Rp700 juta oleh elite Golkar disebut menjadi bukti adanya aliran uang suap PLTU Riau-1 ke partai berlambang pohon beringin itu.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memprediksi adanya aliran uang suap PLTU Riau ke Partai Golkar. Meski hingga saat ini belum dapat dibuktikan secara hukum.
KPK mengaku sulit membuktikan adanya dugaan aliran uang suap dari CV Sumbers Laut Perkasa milik Basuki Hariman kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian diminta tidak larut dengan hasil investigasi sejumlah media yang tergabung IndonesiaLeaks soal dugaan aliran uang suap dari CV Sumbers Laut Perkasa milik Basuki Hariman kepada sejumlah petinggi Polri.
KPK memastikan akan menindaklanjuti adanya dugaan aliran uang suap pengurusan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kebumen untuk Partai Amanat Nasional (PAN).
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan masih terus mengusut dugaan aliran uang suap jual beli jabatan di Kementerian Agama (Kemenag) kepada Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Mendalami aliran uang suap perizinan PT Cirebon Energi Prasarana yang menggarap PLTU 2 Cirebon.
KPK menduga uang itu diterima keduanya dari para calon Kepala Desa di Kabupaten Probolinggo
Aliran uang suap itu didalami penyidik KPK lewat pemeriksaan sejumlah saksi. Para saksi itu diperiksa di Kantor Polrestabes Bandung, Jawa Barat.